Cari Blog Ini

Kamis, 02 Februari 2012

Tanjung Setan

Nama yang cukup menyeramkan,. itulah lontaran kalimat awal ketika pertama kali mendengar tempat tujuan kita,.
sebuah daerah di Jazirah Leihitu yang tak asing bagi para anak-anak Pencinta Alam (PA) ,. sebuah lengkungan pantai yang membentuk sebuah tanjung kecil dengan suasana Mistik..
Mewakili namanya, kiranya dapat dipastikan ada dunia lain pula yang menghuni tempat itu..



Dengan berkendaraan roda dua, kami berenam (kedatangan seorang penghuni) mulai melakukan perjalanan,. medan yang cukup wow.. hingga membuat kita harus berhati-hati,. jalur yang terus menyerupai bentuk ular dan sempit dengan jurang disamping dapat kami lewati,. bahkan derasnya hujan yang menghadang perjalanan tak mampu menyurutkan semangat kita....
Sungguh anak-anak yang GILA akan KEBEBASAN DUNIA...


Melewati desa-desa di daerah Jazirah Leihitu,Desa Hitu, Desa Mamala yg terkenal dengan Pukul Manyapu saat Perayaan Hari Ke-Tujuh Idul Fitri, Desa Morela yang merupakan desa Terakhir, daerah Letang yang masih membekas 4 tahun lalu selesai kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) di SMP Muhammadiyah Mamala langsung meluncur kesana dengan kondisi jalan yang masih berbatu-batu karena dalam tahap pengerjaan jalan, akhirnya kami berenam sampai pada tujuan kita,. "TANJUNG SETAN"..

Disambut angin pantai yang dingin dan suasana yang sepi cukup membuat buluk kuduk merinding namun inilah yang kami suka,. nuansa mistik yang masih kental...


Seperti biasa bila melihat air semuanya langsung semangat'45,. walau kondisi cuaca yang tak bersahabat dan laut yang agak gelombang kami tak peduli,.
dasar ANAK PANTAI........ seperti judul lagunya "Imanez"
Tak lama berselang, kami kedatangan dua orang yang rupanya ingin menikmati pesona wahana laut ini,. seorang Bule (Turis Asing) dan seorang guidenya... Ian namanya,. kami berbincang lama dengannya dan ternyata dia selain berlibur, juga sedang melakukan penelitian tentang Alam Indonesia, khususnya daerah Maluku,. daerah tujuan mereka selanjutnya yakni Banda Naira (wah... kampung asalku tuh..) dan ingin mendaki puncak tertinggi di Maluku yakni Binaya..
Sebuah Gunung yang berbeda dari gunung-gunung di Indonesia yakni 0-3055 m dari permukaan laut,. artinya kita mulai track dalam hitungan 0 m tak seperti gunung lain yang berada di ketinggian tertentu baru mulai track..

Satu lagi rahasia Tanjung Setan yakni pantai yang cocok untuk Diving,. wisata bahari yang tak kalah hebatnya. namun karena kondisi laut yang agak berombak membuat mereka mengurungkan niatnya untuk menyelam.



Mr Ian dan Guide
berbagi cerita
Blacklist with Mr. Ian
Disela perbincangan kami, ternyata Mr. Ian suka sama cemilan buatan kita, itulah Kasbi Goreng (Singkong Goreng) maskipun agak keras namun dilahap sama colo-colo buatan sendiri,. katanya enak. bangga juga nih makanan Indonesia di suka ma Mr. Ian.
Bahkan sebelum mereka beranjak pergi dia tanpa malu untuk mengambil sepotong untuk dimakan smbil jalan. hehehe.....

Kami pun melanjutkan niatan kami yakni berenang disini, tak perlu menunggu lama.. 1,2,3,4,5 kami berlima telah basah oleh asinnya air Pantai Setan...
ukh.... dingin banget airnya..... pdahal kondisi sudah sedikit cerah karena mentari telah mulai menunjukkan keperkasaannnya di langit biru...
Add caption

Add caption

















zhen


chupenk
Miss Ghotick
 


 

Add caption
Ghegan
Afatar
















Teman kami yang satu tak berniat berenang jadi dia bertugas menjaga barang bawaan dan mengabadikan moment ini....
hampir 2 jam kami berenang,. ketika sudah mulai gelap, kami bersiap-siap tuk melanjutkan perjalanan kembali namun terlebih dulu membersihkan diri di Letang dan bertemu Tete Dus, sang penguasa Spiritual daerah itu...

Blacklist dan Bapa Dus beserta Istrinya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar