Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Januari 2013

Pantai Ora (Ora Beach)

Surga Dari Timur Indonesia


Wow... itulah kalimat pertama yang bakal anda ucapkan ketika anda melihat pandai ini. Salah satu surga yang dianugerahkan Tuhan untuk Maluku, negeri seribu pulau.

Pantai Ora atau Ora beach terletak di Pulau Seram atau lebih tepatnya berada di Desa Saleman, Seram Utara, Maluku Tengah. Inilah surga dunia. Tak perlu kita pergi jauh-jauh ke luar negeri dengan biaya mahal untuk mendapatkan suasana yang damai dengan pemandangan yang sangat indah, sedangkan di Negeri kita tercinta telah tersedia dengan biaya yg relatif murah.

Jangan tanyakan lagi keindahan yang disuguhinya, bakal membuat anda lupa untuk beranjak pulang. di Pantai ini disediakan Resort-resort yang dibangun berbentuk panggung di atas air. Cocok untuk mereka yang terbilang sibuk bekerja untuk menghilangkan kepenatan dan beban pikiran. atau untuk HonneyMoon untuk pasangan yang baru menikah. Pantai Ora pantas menjadi tujuan anda.


Pemandangannya tidak kalah dengan Pantai Lanikai Oahu di Hawaii atau Pulau Maladewa. Pemandangan Dasar lautpun tak kalah menarik, anda dapat melihat terumbu karang dari atas resort karena airnya yang jernih, hingga membuat mata anda silau karena pesonanya. 

Anda dapat bebas berenang ataupun Snorkling menikmati keindalah bawah lautnya, atau jika tidak ingin, anda pun dapat duduk santai diberanda dan menikmati pesona alamnya yang eksotik.

 





Jika ingin suasana unik dan santai kita bisa menggunakan kapal ketinting dari nelayan sekitar untuk diajak berkeliling Taman Nasional Manusela, apalagi ketika pagi hari. Pantai Ora salah satu destinasi yang wajib dikunjungi dan tidak salah lokasi ini dinamakan Heaven on Earth.

sumber :
www.facebook.com/pages/INDONESIA-TANAH-SURGA-KABARKAN-KEPADA-DUNIA/311721083767

http://travel.kompas.com/read/2013/06/14/0939013/Indahnya.Pantai.Ora.di.Maluku

Sabtu, 16 Juni 2012

MTQ Nasional ke XXIV Di Kota Ambon


Momentum Pelaksanaan MTQ ke XXIV di Kota Ambon yang berlangsung dari tanggal 8-15 Juni 2012 berlangsung dengan tertib dan aman., hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat kota Ambon baik dari Muslim dan Kristen yang bergotong royong menyukseskan event akbar ini.

Seperti pada pawai akbar menjelang Pembukaan MTQ pada tanggal 7 Juni 2012, dimana tak hanya kaum Muslim yang turut berpartisipasi namun ada juga kelompok organisasi Kristen yang menjadi peserta pawai mewakili Kafilah Maluku, dan juga meskipun seharian bumi Ambon di guyur hujan, namun tak menyurut masyarakat di Kota ini untuk berpartisipasi, ini terlihat pada ruas-ruas jalan yang akan dilalui rombongan pawai, meskipun berdesak-desakan dengan payung ataupun berdiri di emperan toko dan rumah warga, masyarakat tetap menanti walau banyak yang bermandi hujan. Pawai Ta'aruf yg start awal di Jln. Jenderal Sudirman (Depan Asrama Brimob) dan berakhir di Lapang Merdeka Ambon.

Kafilah DKI Jakarta, Mpo Nori
Kafilah Papua Barat
 Untuk menambah kemeriahan Pelaksanaan MTQ di Kota Ambon, di selenggarakan pula Pameran Expo di Lapangan Hatukau (Galunggung) mulai tanggal 7-13 Juni 2012 yang mana menghadirkan pernak-pernik maupun hasil khas daerah masing-masing. Lapangan Hatukau yang begitu luas tak mampu menampung masyarakat Ambon yang berbondong-bondong datang untuk sekedar melihat-lihat ataupun membeli barang-barang yang di sugukan. Dan saking padatnya pengunjung hingga jalan masuk pameran yang berjarak 20 meter yang biasanya dapat di tempuh 3 menit dengan berjalan kaki kini menjadi 15 menit lebih.

PT. Jasa Raharja Maluku turut memeriahkan Pameran Expo
Pernak-pernik yang ditawarkan buat pengunjung


Melihat Nilai peserta pada panel layar
suasana menunggu hasil nilai

 Penutupan Penutupan MTQ Nasional ke XXIV yang berlangsung di Lapangan Merdeka berjalan dengan lancar,. lautan manusia [un tercipta di sepanjang jalan Ay. Patti,. meskipun hanya menonton dari jarak jauh melalui Layar Panel di depan Pos Kota, warga tetap antusia. untuk mengantisipasi melonjaknya warga, telah disediakan beberapa layar seperti depan gedung Dinas Pariwisata (Tantui Atas) dan Mesjid Raya Al-Fatah untuk menonton malam penutupan yg disiarkan oleh stasiun siaran TVRI Pusat.

Antusiasi masyarakat menghadiri penutupan MTQ

Penjagaan super ketat oleh aparat keamanan

 Penutupan acara yang berakhir pukul 23.30 WIT di akhiri dengan Performa dari Kelompok Musisi Islami "Debu" hingga Pukul 01.00 WIT. Masyarakat di disuguhi alunan komposisi musik yang luar biasa dengan pesan-pesan indah dalam tiap syair lagunya.


Add caption

Debu












Sang Vokalis "Mostafa"
Mujahid dan Daood (Drumer)
Mujahid (Basis "Debu")













Sabtu, 07 April 2012

Sejenak di Banda Neira

Kumpulan hasil jepret selama sepekan di Banda Neira...

Pergi bertemu Sunrise dan pulang dengan Sunset........


siapakah Dia????
Mesjid Raya Al-Fatah
Nassau Beach Guest House
Gunung Api Banda
tembaaak.....

rumah Pengasingan Bung Hatta

Istana Mini








sampai bertemu kembali Sunrise dan  Sunset......

Selasa, 13 Maret 2012

Pantai Akipai/Wainoro

Lagi-lagi melenceng dari rencana awal...
mungkin sudah menjadi ciri khasnya kita bahwa sesuatu itu tak bisa di rencanakan tapi harus secara spontanitas...
berencana nongkrong di kosannya ghegant,. malah balik haluan ke Pantai Akipai/Wainoro..
Sebuah pantai berpasir putih halus di samping Dermaga feri Hunimua Desa Liang...
cuaca cerah dan kami disambut beningnya kondisi air saat itu membuat siapapun yg melihatnya bakalan ingin merendamkan diri...






ada kisah lucu disini, dimana hanya karena ingin berenang karena awalnya tak ada niatan berenang bila sampai disini,. ia dengan suka rela mencoba menarik sampan yang hanyut.... ujung-ujungnya bakalan semua harus berenang juga kalau dia telah basah.....
dan ternyata rencananya berhasil........
aku pun jadi Korban basah yg pertama......
hmmmmm.......
ada-ada saja nih akal bulusnya.....


















Kamis, 02 Februari 2012

Tanjung Setan

Nama yang cukup menyeramkan,. itulah lontaran kalimat awal ketika pertama kali mendengar tempat tujuan kita,.
sebuah daerah di Jazirah Leihitu yang tak asing bagi para anak-anak Pencinta Alam (PA) ,. sebuah lengkungan pantai yang membentuk sebuah tanjung kecil dengan suasana Mistik..
Mewakili namanya, kiranya dapat dipastikan ada dunia lain pula yang menghuni tempat itu..



Dengan berkendaraan roda dua, kami berenam (kedatangan seorang penghuni) mulai melakukan perjalanan,. medan yang cukup wow.. hingga membuat kita harus berhati-hati,. jalur yang terus menyerupai bentuk ular dan sempit dengan jurang disamping dapat kami lewati,. bahkan derasnya hujan yang menghadang perjalanan tak mampu menyurutkan semangat kita....
Sungguh anak-anak yang GILA akan KEBEBASAN DUNIA...


Melewati desa-desa di daerah Jazirah Leihitu,Desa Hitu, Desa Mamala yg terkenal dengan Pukul Manyapu saat Perayaan Hari Ke-Tujuh Idul Fitri, Desa Morela yang merupakan desa Terakhir, daerah Letang yang masih membekas 4 tahun lalu selesai kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) di SMP Muhammadiyah Mamala langsung meluncur kesana dengan kondisi jalan yang masih berbatu-batu karena dalam tahap pengerjaan jalan, akhirnya kami berenam sampai pada tujuan kita,. "TANJUNG SETAN"..

Disambut angin pantai yang dingin dan suasana yang sepi cukup membuat buluk kuduk merinding namun inilah yang kami suka,. nuansa mistik yang masih kental...


Seperti biasa bila melihat air semuanya langsung semangat'45,. walau kondisi cuaca yang tak bersahabat dan laut yang agak gelombang kami tak peduli,.
dasar ANAK PANTAI........ seperti judul lagunya "Imanez"
Tak lama berselang, kami kedatangan dua orang yang rupanya ingin menikmati pesona wahana laut ini,. seorang Bule (Turis Asing) dan seorang guidenya... Ian namanya,. kami berbincang lama dengannya dan ternyata dia selain berlibur, juga sedang melakukan penelitian tentang Alam Indonesia, khususnya daerah Maluku,. daerah tujuan mereka selanjutnya yakni Banda Naira (wah... kampung asalku tuh..) dan ingin mendaki puncak tertinggi di Maluku yakni Binaya..
Sebuah Gunung yang berbeda dari gunung-gunung di Indonesia yakni 0-3055 m dari permukaan laut,. artinya kita mulai track dalam hitungan 0 m tak seperti gunung lain yang berada di ketinggian tertentu baru mulai track..

Satu lagi rahasia Tanjung Setan yakni pantai yang cocok untuk Diving,. wisata bahari yang tak kalah hebatnya. namun karena kondisi laut yang agak berombak membuat mereka mengurungkan niatnya untuk menyelam.



Mr Ian dan Guide
berbagi cerita
Blacklist with Mr. Ian
Disela perbincangan kami, ternyata Mr. Ian suka sama cemilan buatan kita, itulah Kasbi Goreng (Singkong Goreng) maskipun agak keras namun dilahap sama colo-colo buatan sendiri,. katanya enak. bangga juga nih makanan Indonesia di suka ma Mr. Ian.
Bahkan sebelum mereka beranjak pergi dia tanpa malu untuk mengambil sepotong untuk dimakan smbil jalan. hehehe.....

Kami pun melanjutkan niatan kami yakni berenang disini, tak perlu menunggu lama.. 1,2,3,4,5 kami berlima telah basah oleh asinnya air Pantai Setan...
ukh.... dingin banget airnya..... pdahal kondisi sudah sedikit cerah karena mentari telah mulai menunjukkan keperkasaannnya di langit biru...
Add caption

Add caption

















zhen


chupenk
Miss Ghotick
 


 

Add caption
Ghegan
Afatar
















Teman kami yang satu tak berniat berenang jadi dia bertugas menjaga barang bawaan dan mengabadikan moment ini....
hampir 2 jam kami berenang,. ketika sudah mulai gelap, kami bersiap-siap tuk melanjutkan perjalanan kembali namun terlebih dulu membersihkan diri di Letang dan bertemu Tete Dus, sang penguasa Spiritual daerah itu...

Blacklist dan Bapa Dus beserta Istrinya